Kuatkan Layanan Perlindungan, Pondok Pesantren Babul Khaer Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas Layanan Terkait Kekerasan Seksual, OCSEA dan PSEA

Media sosial bagaikan pisau bermata dua. Selain berfungsi sebagai sumber informasi, namun juga memberikan dampak negatif jika tidak bijak menggunakannya. Kasus kekerasan dan eksploitasi seksual di ranah daring marak terjadi sehingga perlu upaya mengatasinya. Unicef bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Yayasan baKTI menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Layanan Integratif  Perlindungan Anak Mengenai Kekerasan Seksual, OCSEA (Online Child Sexual Exploitation and Abuse) dan PSEA (Protection from Sexual Exploitation and Abuse) di Hotel Kirei Bantaeng (13 - 15 Februari 2025) dengan peserta dari 3 Kabupaten yaitu Bantaeng, Bulukumba dan Takalar.

Chaerul Umam, guru sekaligus pengasuh asrama Pondok Pesantren Babul Khaer Kalumeme Bulukumba turut serta mengikuti pelatihan yang berlangsung selama 3 hari tersebut bersama lembaga-lembaga lainnya seperti UPTD PPA, Polres, Dinas Sosial, Puskesmas, Puspaga, SLRT, PATBM, Forum Anak dan Pondok Pesantren.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan, Hj. Andi Mirna yang membuka kegiatan (13/2/2025) menyatakan bahwa pentingnya dilakukan upaya pencegahan dan penanganan secara masif dengan melibatkan pihak terkait karena saat ini kasus makin memprihatinkan. Selain itu, pelatihan ini diharapkan lembaga dan instansi dari 3 Kabupaten yang mengikuti pelatihan ini akan memiliki dokumen PSEA yang bisa digunakan di lembaganya masing-masing.