Kultum, Cara Pondok Pesantren Babul Khaer Melatih Mental Santri Menjadi Kuat, Kebal dan Tahan Banting

Sudah umum di Pesantren Babul Khaer latihan berpidato yang biasa disebut kultum. Biasanya, latihan kultum diadakan setelah shalat berjamaah atau pengajian sedang kosong dan di hadiri seluruh santri. Lalu, santri dari kelas terendah hingga teratas berceramah di depan santri lainnya. Ketika seorang santri berceramah, tidak diperkenankan membawa teks, bahkan coretan kertas kecil yang menjadi pokok penting isi ceramah juga, dilarang. Seain latihan berceramah, mereka dijuga dilatih bagaimana menjadi seorang MC. Biasanya yang ditunjuk MC adalah santri senior.

Santri dibiasakan untuk dapat berbicara di depan khalayak. Banyak sisi rohani yang dilatih dalam ceramah. Bukan hanya karena mereka akan dilatih menjadi penceramah, tapi poin terpenting adalah bagaimana mental mereka menjadi kuat, kebal dan tahan banting. Bangsa ini membutuhkan generasi tangguh untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Poin penting lain adalah, melatih kemampuan kognitif santri. Melalui kultum atau ceramah, sudah barang tentu santri dituntut untuk menguasai materi ceramah yang diangkatnya. Dalil entah itu berupa Ayat-ayat Suci Al-Qur'an, Hadits shahih, ijma ulama, menjadi bahan wajib untuk mereka hafal dan pahami. Dengan tuntutan seperti ini, belajar agama, terlebih hafalan, merupakan suatu kebutuhan untuk santri sendiri.

Hal berikutnya yang diharapkan dengan latihan kultum, para santri akan semakin siap untuk tampil di masjid-mesjid ketika bulan ramadhan tiba dimana mereka mendapat tugas untuk berkeliling berceramah minimal di 10 mesjid. Bulan ramadhan merupakan momen yang tepat bagaimana cara menggali potensi para santri Pesantren Babul Khaer menguasai forum maka sedari dini santri dilatih untuk mampu menguasai hal tersebut dalam sebuah majelis.